Senin, 24 November 2014

CERDASNYA AKAL MANUSIA

Ada seekor kerbau yang setiap pagi dibawa oleh seorang anak penggembala yang masih kecil menuju sawah untuk dibajak. Jika tidak ada pekerjaan, kerbau itu oleh penggembala dibawa ke daerah yang banyak rumputnya. Kemana pun kerbau itu dibawa selalu saja nurut kepada majikannya yang seorang anak kecil. 

Suatu saat, saat si kerbau sedang sendirian, ada seekor harimau menghampiri kerbau itu. Si harimau berkata kepada kerbau, 
"Hey kerbau, saya sudah beberapa hari mengamati kamu. Kamu selalu nurut saja dibawa-bawa atau disuruh-suruh oleh majikan kecilmu. Manusia majikanmu itu sangat kecil dibanding kamu, kenapa tidak kamu tubruk saja, pasti dia terpental jauh atau mati. Kamu jadi bebas seperti saya, bebas kemana pun saya mau." 

"Saya takut kepada anak kecil itu", jawab si kerbau. 

"Ha ha ha, dasar bodoh kamu. Masa badan kamu yang besar takut kepada anak kecil?" ejek si harimau sambil menertawakan. 
"Kamu juga akan takut jika kamu mengetahui kelebihan manusia" kata si kerbau menjelaskan. 

"Apa sih kelebihan manusia itu, koq bisa membuat kamu takut?" tanya si harimau penasaran. 

Tidak lama kemudian, anak penggembala tersebut datang. Langsung saja si harimau menyapanya. 

"Hey anak manusia!! Kata si kerbau kamu mempunyai kelebihan yang membuat dia takut. Apa itu?" 
Anak pengembala itu menjawab,
"Saya sebagai manusia diberikan kelebihan oleh Pencipta, yaitu berupa akal yang tidak dimiliki oleh makhluq lainnya" . "Akal itu apa, boleh saya melihat akal kamu? Jika kamu tidak menunjukkan, saya akan memakan kamu." tanya harimau sambil mengancam. 
"Wah saya tidak bisa memperlihatkannya, karena akal saya tertinggal di rumah" 
"Kalau begitu kamu ambil dulu." kata si harimau dengan nada mendesak.
"Saya bisa saja mengambilnya, tetapi percuma. Kamu akan lari." Jawab pengembala tidak mau kalah. 
"Saya janji, saya tidak akan lari" kata harimau dengan percaya diri.
 "Sekarang kamu berkata demikian, setelah melihat saya membawa akal, kamu pasti lari. Bagaimana kalau kamu saya ikat? Supaya kamu tidak lari nanti."
"Setuju" jawab harimau.
Kemudian si anak penggembala tersebut mengikat harimau tersebut di sebuah pohon. Bukan saja tidak bisa lari, tetapi sampai tidak bisa bergerak leluasa. Setelah mengikat si anak pun pergi. 
Kerbau yang mengamati dari tadi tertawa, melihat nasib harimau.
 "Sekarang kamu bisa apa?" tanya si kerbau. Harimau tidak bisa menjawab, dia panik dan ingin melepaskan diri tetapi tidak bisa. 

"Itulah akal manusia, he he" kata si kerbau sambil pergi mengikuti majikannya.

Minggu, 23 November 2014

DIALOG BUMI DAN LANGIT

Adapun terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu kerana Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-anaman, beberapa gunung dan lain-lain."
Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerana matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku."
Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."

Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku."
Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah S.W.T dengan berkata, "Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."

Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah S.W.T memberi wahyu kepada Jibrail A.S pada malam tanggal 27 Rejab, "Janganlah engkau (Jibrail) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."
Jibrail A.S. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"
Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."
Kemudian Jibrail A.S. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail A.S. terpandang pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail A.S. menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"

Berkata buraq, "Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."
Berkata Jibrail A.S., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu."
Kemudian Jibrail A.S. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad S.A.W. Wallahu'alam.

Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam perjalanan Israk dan Mikraj.

Sabtu, 22 November 2014

Jangan Biarkan Waktu Berlalu Tanpa Makna

Yahya bin Hubairah, guru Ibnul Qayyim al-Jauziah berkata: "Waktu adalah barang paling berharga untuk kau jaga. Menurutku, ia adalah barang yang mudah hilang darimu." 

Waktu adalah Hidup 
Sesungguhnya waktu adalah hidup, dan hidup sendiri adalah menjalani waktu. Sejauh mana Anda menghargai waktu, berarti sejauh itulah Anda menghargai hidup Anda. Bertambahnya ketuaan kita seiring dengan bertambahnya umur kita yang tiada lain waktu yang kita lalui selama kita hidup. Masihkah membiarkan waktu berlalu begitu saja? 

Waktu sangat singkat 
Pernahkah Anda mendengar sebuah ungkapan-ungkapan seperti ini:
"Ah, baru saja seperti kemarin."
"Perasaan masih kecil, sekarang sudah akan menikah"
"Sepertinya baru kemarin kita sama-sama sekolah di SMA" 

Itu menunjukan betapa singkat waktu yang kita lalui, maka waktu yang masih tersisa harus kita manfaatkan semaksimal mungkin. 

Ingatlah kematian 
Janganlah lalai untuk mengingat kematian, karena kematian tidak pernah lalai menyongsong kita, karena waktu tidak pernah lalai bergerak dan tidak pernah kembali. Kematian adalah batas waktu yang kita miliki di dunia ini. Penyesalan akan percuma karena kita tidak bisa kembali ke masa lalu. 

Takutlah kepada Allah 
Allah telah memberikan kesempatan kita hidup, dengan kata lain kita telah diberikan sebentang waktu untuk merasakan segala kenikmatan hidup. Namun sering kita menyia-nyiakan waktu yang telah di anugrahkan oleh Allah kepada kita. Tidakkah kita takut saat Allah meminta pertanggung jawaban kepada kita? 

Isilah waktu dengan kegiatan bermakna 
Jurus jitu yang bisa kita lakukan ialah selalu bertanya pada saat Anda melakukan suatu perkerjaan,


  1. Apa manfaatnya jika saya tidak melakukan hal ini?
  2. Apakah yang dilakukan ini bernilai ibadah?
  3. Apakah masih ada kegiatan yang lebih bermanfaat?
  4. Apakah saya tidak berlebihan melakukan hal ini?
  5. Apakah saya sudah efisien memanfaatkan waktu dalam mengerjakan hal ini?

Jangan menjadi orang yang rugi. 
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al 'Ashr : 1 - 3

Maksud surat ini (menurut terjemah Depag):
Semua manusia berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik.

5 Cara Melatih Berpikir Kreatif

Kreatif” hanyalah sebuah kata pendek dan sederhana. Namun, berkat pemikiran kreatif, kesuksesan besar, semisal kemajuan teknologi, industri, dan bidang lain, terjadi.

Tidak berlebihan bila dikatakan, berpikir kreatif merupakan kunci keberhasilan.
Lalu, bagaimana cara untuk bisa berpikir kreatif?

Berikut ini cara yang bisa dicoba:

Berpikir, semua bisa dilakukan

Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, ”Saya mungkin bisa mengerjakan”. Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, ”Saya Insya Allah pasti bisa mengerjakannya”, ”Bagi saya tidak ada kata menyerah!”.
Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.

Hilangkan cara berpikir konservatif

Pola berpikir konservatif ditandai dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian.
Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif.

Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif.

Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi “barang jadi” lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif.

Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk ”memperkaya” diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut ”menjemput bola” dalam menghadapi sesuatu, dan bukan ”menunggu bola”. Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir.*